Di era globalisasi seperti ini semakin banyak keseragaman yang dibuat oleh suatu sistem dimana tekhnologi yang diutamakan.
komputer memang merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta serta memproses suatu sistem yaitu informasi.Didalam perkembangan dunia Iptek setiap manusia harus mampu berupaya mengikuti arus tersebut.
Pada instansi perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan.
Mata kuliah ini juga menuntun mahasiswa untuk dapat memperoleh pemahaman yang diperlukan mengenai sistem informasi, bagaimana pengaruhnya terhadap organisasi, pemilihan sistem informasi yang tepat bagi organisasi dan peran sistem informasi dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan.
Mata kuliah ini membahas konsep teknologi informasi (TI) yang digabungkan dengan konsep manajemen dalam rangka penerapan sistem informasi yang berguna bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan.
SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis. Pada tingkat tertinggi, SIM menyediakan informasi bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan.
Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya.
Proses pengolahan dan penyebaran infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan system secara total (Total Systems Approach).
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dengan komputer saat ini sangat berhubungan. Karena komputer berguna sebagai alat bantu pada Sistem Informasi. Selain itu komputer juga sebagai salah satu komponen yang dibutuhkan untuk membentuk Sistem Informasi Manajemen
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
Minggu, 09 Januari 2011
Frase
Frase
Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang masing-masing unsurnya masih mempertahankan makna dasarnya(bedakan dengan pengertian kata majemuk).Gabungan kata yang disebut frase di dalamnya tidak terdapat unsure subjek dan predikat sekaligus.
Contoh frase: Rumah besar
Sangat sederhana
Tidak akan pergi.
Sebaliknya,konstruksi seperti : Aku lulus
Ayah pengajar
Bukan frase karena dalam dua konstruksi tersebut terdapat subjek sekaligus predikat.
Jenis frase
Berdasarkan jenis katanya ,frase dapat dibagi menjadi:
1.frase nominal,yaitu frase yang intinya nomina(kata benda),misalnya sepatu baru(yang menjadi inti adalah nomina sepatu)
2.frase verbal,yaitu frase yang intinya verba(kata kerja),misalnya sudah datang;
3.frase adjectival,yaitu frase yang intinya adjektiva(kata sifat),misalnya ,amat terang;
4.frase adverbial,yaitu frase yang terdiri atas adverbial atau kata keterangan,misalnya amat sangat;
5.frase preposisional,yaitu frase yang didahului preposisi atau kata depan,misalnya di Jakarta
Menurut tipe struktur intinya,frase dibagi menjadi
1.frase endosentris,yaitu frase yang memiliki unsur inti.Dalam frase ini,unsur yang menjadi bagian inti biasanya dapat menggantikan atau mewakili konstruksi yang ada misalnya frase siswa itu rajin(kata siswa merupakan bagian inti dan dapat mewakili seluruh konstruksi siswa rajin itu).Hal itu terihat dalam contoh kalimat berikut.
Siswa rajin itu lulus.
Dapat disederhanakan menjadi
Siswa lulus
Frase endosentris dapat dibagi menjadi dua tipe,yaitu
a.frase endosentris atributif (subordinatif),yaitu frase yang didalamnya terdapat unsur inti dan pendamping atau atribut inti.Contoh:
rumah tua (rumah: inti ; tua:atribut)
akan pergi (akan :atribut ; pergi:inti)
b.frase endosentris koordinatif,frase yang seluruh unsurnya merupakan inti dan memiliki kedudukan yang sama (setara).Unsur-unsur dalam frase ini dapat digabungkan dengan kata hubung dan atau atau.
Contoh :
Ibu bapak (ibu atau bapak)
Makan minum (makan dan minum)
2.frase eksosentris,yaitu frase yang tidak memiliki unsur inti.Setiap unsur dalam frase ini biasanya tidak dapat menggantikan konstruksi,misalnya frase dari Jakarta.Bukti bahwa kelompok kata dari Jakarta tidak dapat mewakili konstruksi yang ada dapat kita lihat pada contoh berikut.
-Sahabatnya baru datang dari Jakarta
Tidak dapat disederhanakan menjadi
-Sahabatnya baru datang dari.
-Sahabatnya baru datang Jakarta.
Frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang masing-masing unsurnya masih mempertahankan makna dasarnya(bedakan dengan pengertian kata majemuk).Gabungan kata yang disebut frase di dalamnya tidak terdapat unsure subjek dan predikat sekaligus.
Contoh frase: Rumah besar
Sangat sederhana
Tidak akan pergi.
Sebaliknya,konstruksi seperti : Aku lulus
Ayah pengajar
Bukan frase karena dalam dua konstruksi tersebut terdapat subjek sekaligus predikat.
Jenis frase
Berdasarkan jenis katanya ,frase dapat dibagi menjadi:
1.frase nominal,yaitu frase yang intinya nomina(kata benda),misalnya sepatu baru(yang menjadi inti adalah nomina sepatu)
2.frase verbal,yaitu frase yang intinya verba(kata kerja),misalnya sudah datang;
3.frase adjectival,yaitu frase yang intinya adjektiva(kata sifat),misalnya ,amat terang;
4.frase adverbial,yaitu frase yang terdiri atas adverbial atau kata keterangan,misalnya amat sangat;
5.frase preposisional,yaitu frase yang didahului preposisi atau kata depan,misalnya di Jakarta
Menurut tipe struktur intinya,frase dibagi menjadi
1.frase endosentris,yaitu frase yang memiliki unsur inti.Dalam frase ini,unsur yang menjadi bagian inti biasanya dapat menggantikan atau mewakili konstruksi yang ada misalnya frase siswa itu rajin(kata siswa merupakan bagian inti dan dapat mewakili seluruh konstruksi siswa rajin itu).Hal itu terihat dalam contoh kalimat berikut.
Siswa rajin itu lulus.
Dapat disederhanakan menjadi
Siswa lulus
Frase endosentris dapat dibagi menjadi dua tipe,yaitu
a.frase endosentris atributif (subordinatif),yaitu frase yang didalamnya terdapat unsur inti dan pendamping atau atribut inti.Contoh:
rumah tua (rumah: inti ; tua:atribut)
akan pergi (akan :atribut ; pergi:inti)
b.frase endosentris koordinatif,frase yang seluruh unsurnya merupakan inti dan memiliki kedudukan yang sama (setara).Unsur-unsur dalam frase ini dapat digabungkan dengan kata hubung dan atau atau.
Contoh :
Ibu bapak (ibu atau bapak)
Makan minum (makan dan minum)
2.frase eksosentris,yaitu frase yang tidak memiliki unsur inti.Setiap unsur dalam frase ini biasanya tidak dapat menggantikan konstruksi,misalnya frase dari Jakarta.Bukti bahwa kelompok kata dari Jakarta tidak dapat mewakili konstruksi yang ada dapat kita lihat pada contoh berikut.
-Sahabatnya baru datang dari Jakarta
Tidak dapat disederhanakan menjadi
-Sahabatnya baru datang dari.
-Sahabatnya baru datang Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)